Pada tanaman Anthurium juga bisa dikawinsilangkan, untuk mendapatkan sosok tanaman berpenamplan cantik. Cobra salah satu jenis anthurium hasil silangan yang beken saat ini. Cobra merupakan hasil silangan antara Anthurium jermanii varietas sawi gelombang dengan jermanii varietas kol. Berbagai jenis anthurium bisa disilangkan, antara lain Anthurium andreanum x Anthurium jenmanii, Anthurium faustino-mirandae x Anthurium jenmanii, Anthurium sp. 'jamaican'' -Anthurium austino-mirandae.
Tanaman Adenium termasuk jenis tanaman berumah satu. Artinya, dalam satu bunga adenium terdapat 2 jenis kelamin (bunga jantar dan betina). Meskipun demikian, penyerbukar sendiri sangat jarang terjadi. Sebab, bunga betina dan bunga jantan masak pada waktu tidak bersamaan. Kondisi seperti ini justru mempermudah langkah penyilangan. Serbuk sari sudah masak biasanya berwarna kuning dan mudah rontok Sedangkan bunga betina sudah masak ditandai adanya lapisan lendir di bagian putik. Cairan kental itu adalah nektar alias madu. Bila dipegang terasa licin dan lengket. Kehadiran serangga bisa digunakan sebagai penanda bahwa bunga betina sudah masak.
Namun dalam pengembangan teknik persilangan relatif berhasil di negara yang beriklim subtropis seperti Hawaii, dan di negara yang beriklim temperate seperti Belanda. Adenium merupakan tanaman yang tumbuh sendiri pada media tumbuhnya (terrestrial), tetapi ada pula yang hidup menempel pada tanaman lain atau epifit Di Indonesia anthurium dapat beradaptasi dengan baik, mulai dataran rendah sampai tinggi. Pada ketinggian 1.400 m dpl, tanaman ini membutuhkan intensitas cahaya matahari antara 30-60% (Riffle 1998).
Melalui penelitian perkawinan dengan dua pasang alel yang berbeda (dihibrid), Mendel menghasilkan rumusan bahwa pasangan-pasangan gen yang bersegregasi akan memisah dan mengelompok (bergabung) secara bebas padsa pembentukan gamet. Berdasarkan teori probabilitas munculnya suatu kombinasi gen pada suatu gamet merupakan kejadian yang muncul secar serempak, dan probabilitas munculnya suatu kombinasi gen dalam suatu gamet sama dengan hasil kali peluang-pelung gen tunggalnya (Suryo, 1984).